Kompetisi dunia telekomunikasi di Indonesia semakin ketat, hal tersebut dibuktikan dengan adanya merger dua perusahaan besar yaitu PT Indosat Tbk (ISAT) dan PT Hutchison 3 Indonesia (Tri) pada hari kamis 19 September 2021 yang bertujuan untuk menciptakan perusahaan telekomunikasi digital dan internet yang lebih besar dan lebih kuat.
Hal tersebut membuat perusahaan telco di
Indonesia tersisa 4 perusahaan dan pada saat ini pemimpin pasar tanah air masih
dipegang oleh PT Telekomunikasi Selular ( Telkomsel, lalu diikuti oleh PT
Indosat Ooredoo Hutchison Tbk, PT XL Axiata Tbk, dan PT Smartfren Telecom Tbk
yang masing-masing mempunyai data revenue
share sebagai berikut:
|
Spectrum MHz |
Data Revenue Share |
Tsel |
155,0 |
48,4% |
Isat |
145,0 |
27,0% |
Excl |
90,0 |
17,1% |
Fren |
62,0 |
7,5% |
Total |
452,0 |
100,0% |
Sumber: ilustrasi penulis
PT
Smartfren Telecom Tbk, ini berencana menjadi penyelenggara telekomunikasi 5G di
Indonesia. Maka dari itu untuk menaikan data revenue share serta mensukseskan rencana sebagai penyelenggara
telekomunikasi 5G melalui anak usahanya PT Smart Telecom, mengakuisisi saham PT
Moratelematika Indonesia (Moratelindo) sebesar 20 persen. Melalui langkah
tersebut dapat memperkuat infrastruktur telekomunikasi melalui fiberisasi,
sehingga Smartfren semakin siap menghadirkan 5G di Indonesia.
Moratelindo sendiri memiliki jaringan fiber terbesar no 2 setelah Telkom sehingga hal tersebut menjadi langkah yang sangat bagus bagi perkembangan Smartfren kedepannya. Ditambah lagi pada laporan keuangan 2Q21, FREN mencatatkan pertumbuhan revenue sebesar +5.7% QoQ atau +10.3% YoY menjadi sebesar IDR 2.5 triliun.
Terdapat
penurunan kerugian di 2Q21 dari sisi operating jika dibandingkan dengan kuartal
sebelumnya dimana dicatatkan di kuartal ini sebesar IDR -2.3 miliar ( IDR -80
miliar di 1Q21). Hal ini disebabkan terkontrolnya pertumbuhan opex (+2.4% QoQ atau -7.2% YoY).
Lalu
earnings dari Moratel sudah
dimasukkan ke dalam laporan keuangan FREN di bagian net profit sebesar IDR 62 miliar. Sehingga net loss perusahaan turun menjadi IDR 55 miliar pada 2Q21. Berikut
datanya:
FREN |
||||||||||
IDRbn |
1Q19 |
2Q19 |
3Q19 |
4Q19 |
1Q20 |
2Q20 |
3Q20 |
4Q20 |
1Q21 |
2Q21 |
Revenue |
1,411 |
1,62 |
1,947 |
2,01 |
1,996 |
2,307 |
2,543 |
2,562 |
2,406 |
2,544 |
EBITDA |
255 |
317 |
410 |
399 |
645 |
710 |
837 |
856 |
807 |
1100 |
Depreciation |
969 |
884 |
890 |
941 |
1078 |
1148 |
1021 |
587 |
888 |
959 |
Operating Profit |
-714 |
-567 |
-480 |
-541 |
-432 |
-438 |
-183 |
269 |
-80 |
-2,7 |
Net.Profit |
-425 |
-647 |
-567 |
-549 |
-1777 |
555 |
-530 |
252 |
-397 |
-55 |
IDRbn |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Cash |
328 |
206 |
368 |
197 |
180 |
349 |
820 |
654 |
520 |
980 |
Fixes Assets |
16,781 |
17,885 |
18,970 |
19,894 |
25,748 |
27,123 |
27,696 |
29,673 |
30,124 |
32,133 |
Equity |
12,023 |
11,381 |
12,184 |
12,735 |
10,958 |
11,513 |
10,984 |
12,366 |
11,969 |
12,609 |
Total Assets |
25,439 |
25,367 |
26,747 |
27,65 |
33,089 |
34,769 |
35,801 |
38,684 |
38,746 |
41,768 |
Lalu
dari sisi tekhnikal chart dari FREN ini sangat menarik, bisa kita lihat pada
gambar berikut:
Dapat
dilihat dari chart di atas:
-
FREN berhasil melanjutkan kenaikan
setelah berhasil rebound dari area
batas bawah koreksi bearish divergence
nya dan melanjutkan penguatan dengan target berikutnya dengan resist terdekat
ada di harga 142 dan 170
-
Lalu FREN berhasil pula keluar dari pattern falling wedge dan berpotensi
melanjutkan penguatan ke 142 dan 170
KESIMPULAN:
Adanya sentiment positif pada sektor
telekomunikasi Indonesia pada tahun ini mempunyai dampak yang sangat bagus guna
mempercepat transformasi digital ditambah banyaknya aksi korporasi yang
dilakukan oleh perusahaan menjadikan sektor telekomunikasi ini menarik untuk
menjadi pertimbangan investor dalam membeli saham.
Salah satunya yaitu FREN, dimana
kita ketahui perusahaan ini akan melakukan banyak aksi korporasi demi bersaing
dengan TLKM yang merupakan market leader,
lalu ada ISAT yang sudah merger
dengan Hutchison, yang mana jika menurut data yang ada kedua perusahaan raksasa
ini menguasai 75,4% data revenue share
di Indonesia. Sedangkan FREN hanya 7,5% dan EXCL 17,1% maka dari itu demi bisa
bersaing FREN mengakuisisi Moratel sebesar 20% untuk mengembangkan bisnis 5G
nya. Dan karena posisi EXCL berada di tengah-tengah antara ISAT yang baru saja merger dan FREN maka diharapkan EXCL
dapat merger dengan FREN agar dapat
memperkuat perusahaan mereka. Semua informasi yang penulis berikan jangan
diterima mentah-mentah, silahkan mencari informasi lebih dalam terkait tulisan
di atas guna meyakinkan investor dalam memilih saham.
DISCLAIMER ON