Dalam dunia investasi, istilah sell in May & go away cukup populer dikenali oleh investor, khususnya di instrumen saham. Pada dasarnya, istilah ini mengacu pada sikap investor di bulan Mei yang umumnya menjual dan melepas portofolio sahamnya secara besar-besaran. Bukan tanpa alasan, langkah tersebut dilakukan oleh investor mengingat jika kinerja di pasar saham umumnya melandai antara bulan Mei sampai Oktober.
Dengan kata
lain, investasi pada bulan Mei sering kali dianggap sebagai waktu yang tepat
untuk menjual saham karena akan terjadi penurunan harga dan pada akhirnya dapat
membeli kembali saham tersebut pada harga yang lebih rendah pada bulan Oktober.
Walaupun bisa dijadikan sebagai bahan pertimbangan untuk menentukan keputusan investasi, usahakan untuk tak hanya berbekal strategi sell in May & go Away. Utamanya, tetap jadikan hasil analisis teknikal dan fundamental sebagai pertimbangan ketika berinvestasi dan memilih saham. Barulah dengan begitu peluang kamu untuk mendapatkan keuntungan yang maksimal dari investasi saham bisa menjadi lebih tinggi.
PT Bank Mandiri Tbk (BMRI)
Gambar : Tradingview |
PT Bank Mandiri Tbk kembali ke titik
supportnya setelah gagal mencoba menembus resistance di area harga 5250-5300
namun sekarang berada di titik support sekaligus MA 100 di area 5000-5050
ditambah dengan volume seller yang sedikit mereda.
PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk. (SIDO)
Gambar : Tradingview |
PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk berada pada titik terakhir supportnya beserta MA 200 di area 770-780 dan dengan resistance terdekat di area 800-815 dengan MACD berada di titik oversold. SIDO mungkin masih ada kemungkinan untuk turun karena aksi take profit yang dilakukan oleh investor