Piala Dunia, kompetisi sepak bola paling bergengsi di tingkat global ini memang paling ditunggu oleh penggemar sepak boloa di seluruh penduduk dunia. Piala Dunia yang diadakan setiap empat tahun sekali di negara tuan rumah ini akan mempertemukan negara-negara dari lima benua dunia. Tak heran jika masyarakat penggemar bola di dunia sangat menantikan pertandingan ini.
Ajang sepak bola tahunan ke-4 ini merupakan turnamen yang tidak boleh dilewatkan, demam sepakbola sedang terjadi di mana-mana. Menonton sepakbola bersama kerabat dan teman adalah suatu keharusan agar lebih seru, tak jarang mereka rela begadang meski harus kembali ke kantor keesokan harinya. Penggemar sepak bola sepertinya tidak mau ketinggalan setiap pertandingan yang ditayangkan di TV. Rasa lelah setelah bekerja dan melakukan aktivitas seharian dikalahkan oleh rasa penasaran dan keinginan untuk mendukung tim kesayangan.
Perlu diketahui, hak siar eksklusif Piala Dunia 2022 di Indonesia dimiliki oleh PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK). Emiten Media Grup Emtek, PT Surya Citra Media Tbk (SCMA), akan menyiarkan pertandingan Piala Dunia FIFA 2022 melalui platform medianya. Perusahaan menargetkan untuk menambah jumlah pelanggan hingga 4 juta pelanggan di platform berbayarnya seiring dengan hadirnya konten baru ini. Grup EMTEK akan menyiarkan seluruh pertandingan Piala Dunia 2022, mulai dari babak penyisihan grup hingga pertandingan final yang akan berlangsung pada Minggu (18/12/2022).
Kehadiran event global ini juga sedikit berkorelasi dengan harga saham karena kedua saham tersebut pada awal pembukaan kompetisi ini mengalami lonjakan harga. Namun, saat kompetisi berlangsung, saham PT Surya Citra Media Tbk bergerak. (SCMA) dan PT Elang Mahkota Teknologi Tbk. (EMTK) sama-sama sedang berjuang di zona merah. Piala Dunia 2022 yang dimulai pada akhir November 2022 belum bisa memperbaiki laporan dari SCMA dan EMTK untuk periode berjalan tahun ini. Hingga sesi I berakhir pada Senin (12/5/2022), saham SCMA tertahan di Rp 232. Situasi ini mencerminkan koreksi sebesar 4,92 persen dalam 5 hari terakhir. Senada dengan itu, laporan saham EMTK juga berubah menjadi merah pada periode yang sama. Pergerakannya terkoreksi 19,53 persen ke level Rp 1.195. Sejak awal tahun atau year-to-date (ytd) 2022, baik saham EMTK maupun SCMA sama-sama masih mencetak return negatif. Keduanya terkoreksi masing-masing 51,22 persen dan 28,66 persen.
PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK) atau Emtek Group selaku pemegang hak siar Piala Dunia 2022 mengaku prospek pendapatan iklan selama siaran Piala Dunia tampak positif. Meski nilai dan target pendapatan perusahaan belum ditentukan, Direktur PT Surya Citra Mandala (SCMA) Nandika mengatakan beberapa perusahaan dari berbagai merek tertarik menjadi sponsor. Tidak diragukan lagi, keuntungan pemegang hak siar terlihat di depan mata dan akan meningkatkan pendapatan kedua sumber tersebut. Jika ini terjadi, harga saham diproyeksikan akan naik kembali. Berikut analisis teknikal untuk kedua saham tersebut.
PT Elang Mahkota Teknologi (EMTK)
SCMA juga sama dengan induknya dimana mengalami
penurunan juga walau tidak signifikan. SCMA mengalami penurunan harga saham
hingga 13,31 persen dari awal pembukaan kompetisi. Dilihat dari segi teknikal,
SCMA akan menguji supportnya di angka 220. Apabila masih tembus maka SCMA akan
menguji lagi support di harga 200. Untuk saat ini wait and see masih
jadi pilihan utama, apabila harga tertahan di support 220 ataupun 200 maka
pembelian bisa dilakukan di area tersebut. Dengan target harga penjualan di resistance
di harga 266.
Disclaimer On !!