Sebelum akhir tahun ini (kuartal
IV), Sido Muncul berencana melakukan IPO dengan Jumlah saham yang akan dilepas 1,5 miliar saham baru atau 10% dari modal yang ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO. Menurut Direktur
Keuangan PT Sidomuncul, Refi Firmansyah, periode book building dilakukan mulai
18-29 November 2013, dilanjutkan dengan penetapan harga pada 29 November 2013.
Pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) diharapkan dapat diperoleh
perseroan pada 5 Desember 2013. ‘’Sehingga masa penawaran umum dijadwalkan
dapat dilakukan pada 9-12 Desember 2013, dilanjutkan distribusi saham pada 17
Desember 2013 dan melakukan pencatatan (listing) di Bursa Efek Indonesia (BEI)
pada 18 Desember 2013,’’ katanya.
Saham perusahaan jamu dan minuman
herbal pertama yang go public ini, akan ditawarkan ke publik dengan harga Rp
540 - Rp 660 per lembar saham. Dengan demikian, dana segar yang bisa diraih
Sidomuncul diperkirakan mencapai Rp 810 miliar sampai Rp 980 miliar. Presdir
Sidomuncul Irwan Hidayat mengungkapkan, dana hasil penawaran saham perdana akan
digunakan untuk mendukung kegiatan operasi dan ekspansi usaha. ‘’56% dana hasil
IPO akan digunakan untuk modal kerja, 42% untuk investasi dan sisanya sebesar
2%, akan kami gunakan untuk pengembangan sistem teknologi infomasi dan kompu
terisasi perseroan,’’ jelasnya.
Dana yang akan didapat melalui
IPO ini, akan digunakan untuk perluasan usaha dan peningkatan kapasitas
produksi PT Industri Jamu dan Farmasi
Sidomuncul Tbk. Pada saat ini kapasitas produksi Sidomuncul 70 juta sachet perbulan, akan ditingkatkan
menjadi 140 – 160 juta sachet perbulan.
perusahaan ini mendapatkan laba
tahun berjalan yang dapat diatribusikan (ditanggungkan) kepada pemilik entitas
induk mencapai Rp 207,99 miliar dari periode sama tahun 2012 senilai Rp 190,95
miliar. Penjualan perseroan mencapai Rp 1,39 triliun hingga Juli 2013 dari
periode sama tahun 2012 senilai Rp 1,34 triliun. Total utang mencapai Rp 326,18
miliar pada 31 Juli 2013 dari posisi 31 Desember 2012 senilai Rp 846,34 miliar.
Ekuitas perseroan mencapai Rp 1,58 triliun pada 31 Juli 2013 dari posisi 31
Desember 2012 senilai Rp 1,3 triliun. Total aset perseroan mencapai Rp 1,9
triliun pada 31 Juli 2013 dari posisi 31 Desember 2012 senilai Rp 2,15 triliun.
Selain Sidomuncul ada enam
perusahaan yang berencana melakukan IPO. Dari data yang diberikan OJK, dari ke
enam perusahaan yang akan melakukan IPO, yang sudah efektif per 2 September
2013 adalah PT Siloam International Hospilat Tbk IPO dengan sebanyak-banyaknya
162.750.00 saham biasa atas nama, dengan harga penawaran Rp100 (nilai nominal).
Adapun, PT Link Net Tbk IPO
dengan sebanyak-banyaknya 304.265.000 saham biasa atas nama, dengan harga
penawaran Rp100 (nilai nominal). Lalu, PT Bank Index Selindo Tbk IPO dengan
sebanyak-banyaknya 600.000.000 saham biasa atas nama, serta program ESA sebanyak-banyaknya
2,5 persen dari total yang ditawarkan, dengan harga penawaran Rp100 (nilai
nominal).
PT Industri Jamu Dan Farmasi Sido
Muncul Tbk IPO dengan sebanyak-banyaknya 1.500.000.000 sebanyak-banyaknya
sebesar 10 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh. Sedangkan PT Grand
Kartech Tbk IPO sebanyak-banyaknya 550.000.000 atau sebanyak-banyaknya sebesar
40,51 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh.
Sedangkan untuk yang melakukan
penawaran Obligasi. Yakni, PT Ciputra Residence dengan obligasi I
sebanyak-banyaknya Rp500 miliar. Untuk PUB Obligasi yaitu PT Jasa Marga
(Persero) Tbk denhan emisi Rp2,1 triliun. PT Duta Anggada Realty Tbk dengan
total emisi Rp600 miliar. PT Surya Artha Nusantara Finance dengan emisi Rp500
miliar.